rss

2 Februari 2011

Tahun 2011. 150 Milliar untuk Korban Konflik

Banda Aceh: Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta agar penyaluran bantuan kepada korban konflik yang bersumber dari APBN 2011 senilai sekitar Rp150 miliar itu tepat sasaran.

“Pemerintah Pusat mengalokasikan dana sekitar Rp150 miliar untuk bantuan kepada korban konflik Aceh pada 2011. Kami berharap bantuan korban konflik itu disalurkan kepada yang berhak,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRA, Darmuda di Banda Aceh, Rabu [02/02].

Pemerintah telah membentuk Badan Reintegrasi damai Aceh (BRA) untuk menanggani masyarakat korban konflik, setelah penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) guna mengakhiri konflik bersenjata dengan pihak GAM di Helsinki, 15 Agustus 2005.

Politisi Partai Aceh itu menyebutkan, dari total APBN 2011 senilai Rp150 miliar tersebut akan diperuntukkan antara lain bagi pembangunan rumah korban yang terbakar saat konflik sebanyak 3.240 unit.

Masing-masing rumah korban konflik yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Aceh itu dibangun dengan anggaran senilai Rp40 juta.

“Kami meminta BRA melakukan verifikasi data penerima secara akurat. Selain itu masyarakat dan korban konflik juga harus berperan aktif mengontrol data penerima bantuan, sehingga adanya sebuah keadilan untuk korban,” kata dia.

Pada tahun anggaran 2010, pemerintah telah membantu pembanguna rumah bagi korban konflik sebanyak 4.219 unit. Rumah yang dibangun kembali itu sebelumnya rusak berat sebagai dampak dari konflik bersenjata puluhan tahun di provinsi ini.

Darmuda menyebutkan total rumah yang rusak berat/terbakar saat konflik itu tercatat lebih 11 ribu unit di beberapa daerah di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.

Sementara sisanya yang belum terbangun tercatat 3.011 unit. “Yang belum terbangun itu akan terus kami perjuangkan, sehingga kedepan tidak ada lagi rumah korban konflik yang belum tertangani,” kata dia menambahkan.

Dana APBN 2011 senilai Rp150 miliar itu, Darmuda menyebutkan tidak hanya untuk membangun rumah, tapi juga digunakan bagi pemberdayaan ekonomi kaum perempuan korban konflik

0 komentar:


Posting Komentar

Baca Juga

beutong ateuh

beutong ateuh

Iklan

Pelatihan Jurnalistik

Meliput Mereka yang Terpinggirkan

Makassar, 13 – 18 Juni 2011

- Pelatihan untuk jurnalis cetak/online, tv dan radio

- Peserta diprioritaskan bagi mereka yang berasal dari Kawasan Indonesia Timur (Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi , Maluku dan Papua)

- Disediakan dana bantuan untuk liputan

- Insentif bagi yang berhasil menyelesaikan liputan setelah pelatihan

- Biaya transportasi dan akomodasi disediakan oleh panitia

- Deadline aplikasi : 13 Mei 2011

Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) bekerjasama dengan Ford Foundation

menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik “Meliput Mereka yang Terpinggirkan”; sebuah pelatihan khusus bagi jurnalis untuk meliput masalah hak asasi manusia khususnya hak-hak kaum minoritas etnik, agama dan budaya, masyarakat adat, LGBT, difabel, perempuan, anak-anak, ODHA, dll di Indonesia.

Peserta akan dibimbing oleh para trainer jurnalis senior berpengalaman dan berdiskusi langsung dengan para nara sumber dalam pelatihan yang akan diadakan di Makassar, tanggal 13 – 18 Juni 2011. Pelatihan akan berlangsung dalam bentuk diskusi, simulasi dan praktik.

Tujuan akhir dari pelatihan adalah agar peserta memiliki rencana dan persiapan yang matang, termasuk memahami masalah dan teknik-teknik liputan khusus bertema HAM kaum terpinggirkan dan berhasil membuat laporannya diterbitkan atau disiarkan di media masing-masing.

Bagi mereka yang dapat menyelesaikan liputannya sebelum tenggat waktu yang ditetapkan seusai pelatihan, akan mendapat insentif khusus.

Peserta adalah jurnalis Indonesia yang bekerja full time/free lance dari media cetak/online, tv dan radio berpengalaman minimal 2 tahun.

Kirimkan lamaran dengan syarat-syarat sebagai berikut ;

1. cv / biodata

2. surat referensi (min. 2 buah) dari atasan langsung dan pihak lain

3. copy contoh-contoh karya jurnalistik

4. ide rencana peliputan bertema HAM untuk kaum terpinggirkan yang akan dibahas selama

training dan akan dikerjakan setelah training

Biaya training : Rp 500.000 (Peserta baru diminta melunasi pembayaran setelah dinyatakan lolos

seleksi, PPMN akan mengganti biaya transportasi dari kota asal ke Makassar-pp dan disediakan

akomodasi gratis selama pelatihan).

Kirimkan syarat-syarat pendaftaran ke Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara, Jl. Utan Kayu 68H Jakarta Timur 13120 atau e-mail : info@ppmn.or.id atau info.ppmn@yahoo.com paling lambat tanggal 13 Mei 2011.

Info lebih lanjut hubungi : Vera/Cecile 021-68594538, 021-85903865 atau kunjungi www.ppmn.or.id

gerak-gerik

gerak-gerik